Aku bangun
pagi-pagi sekali. Padahal semalam aku juga tidur larut jam 01.00. tentu saja
aku tak bisa tidur. Setelah pesan terakhir dari gilang aku membiarkan diriku
berangan-angan tentang esok, lalu pikiranku teralih ke kejadian siang harinya
kemarin. Kasurku pun masih berantakan dengan buku-buku bekas belajarku semalam.
Jelas saja karena semalam aku hanya tiduran sambil menyalakan lagu di playlist
handponeku. Untungnya ibu tidak menengok ke kamarku yang berantakan, jika lihat
pasti ibu marah.sekarang pukul 05.00 pagi dan aku sudah bangun. Tanpa dibanguni
ibu kali ini. hal ini merupakan kebanggaan yang sangat besar. Aku keluar
kamarku dan berjalan kearah kamar mandi. Mengambil wudhu untuk shalat subuh.
Selesainya aku mandi dan memakai pakaian lengkap. Tapi sekarang masih pukul
06.00 pagi. Jadi aku masih punya banyak waktu yang tersisa. Akupun membereskan
buku pelajaran yang akan aku bawa hari ini. memasukkan buku ke loker dekat meja
belajar, membereskan kasur sekenanya, membuka jendela kamar agar cahaya
matahari memenuhi ruangan kamar. Jam 06.10. aku melihat ke luar rumah melalui
jendela kamarku dan aku tak menemukan motor satria berada depan rumahku. Aku
membuka handponeku lalu mengetik pesan untuk gilang. Kirim. Setelahnya aku
menenteng tas dan berjalan turun kearah meja makan. ibuku sudah duduk di meja
makan seorang diri- tentu saja karena ayah sudah berangkat pagi-pagi sekali
untuk persiapan rapat di kantor. Ibuku melihat ku yang sudah rapih padahal baru
jam 06.15. aku langsung duduk dan memulai perbincangan di pagi hari. Hari ini
aku memang terlalu bersemangat.
“ayah
semalam pulang jam berapa bu?” aku hanya basa basi sebenarnya. padahal saat
ayah pulang semalam aku masih belum tidur dan mendengar suara mobil ayah saat
pulang.
“jam 23.00. emangnya kamu udah tidur ya? Ayah katanya denger kamu masih nyetel lagu semalam” aku hanya nyengir lalu menyuap nasi pertamaku di pagi hari. Menu hari ini nasi dan telur goreng.
“semalam juga pintu di kunci. Udah ibu teriakin untuk buka. Kan takut kamu kesiangan terus marah-marahnya nanti ke ibu lagi” aku memang sengaja menguncinya. Sebenarnya aku juga tidak tau ibu ternyata ke kamarku. Berarti ibu ke kamarku saat aku sudah tidur.
“iya lupa bu. Yang penting kan enggak kesiangan sekarang”
“tumben” kata ibu.
“berangkat sama siapa kamu?” Tanya ibu.
“sama teman”
“nanti kemungkinan ayah pulang cepat. Ayah nanti bawa motor kamu ke bengkel” aku hanya mengangguk dan melanjutkan sarapanku. Sesekali aku mengecek handpone, siapa tau gilang membalas pesanku dan ternyata tidak ada pesan dari gilang. Sebenarnya aku takut gilang nyasar karena sebelumnya gilang belum pernah kerumahku. Tapi karena berhubung aku baru saja memberi kan alamat rumah yang lengkap gilang tak mungkin akan tersesat.
sekarang pukul 06.30 dan gilang belum juga datang…
“jam 23.00. emangnya kamu udah tidur ya? Ayah katanya denger kamu masih nyetel lagu semalam” aku hanya nyengir lalu menyuap nasi pertamaku di pagi hari. Menu hari ini nasi dan telur goreng.
“semalam juga pintu di kunci. Udah ibu teriakin untuk buka. Kan takut kamu kesiangan terus marah-marahnya nanti ke ibu lagi” aku memang sengaja menguncinya. Sebenarnya aku juga tidak tau ibu ternyata ke kamarku. Berarti ibu ke kamarku saat aku sudah tidur.
“iya lupa bu. Yang penting kan enggak kesiangan sekarang”
“tumben” kata ibu.
“berangkat sama siapa kamu?” Tanya ibu.
“sama teman”
“nanti kemungkinan ayah pulang cepat. Ayah nanti bawa motor kamu ke bengkel” aku hanya mengangguk dan melanjutkan sarapanku. Sesekali aku mengecek handpone, siapa tau gilang membalas pesanku dan ternyata tidak ada pesan dari gilang. Sebenarnya aku takut gilang nyasar karena sebelumnya gilang belum pernah kerumahku. Tapi karena berhubung aku baru saja memberi kan alamat rumah yang lengkap gilang tak mungkin akan tersesat.
sekarang pukul 06.30 dan gilang belum juga datang…
From: me
to : gilang
to : gilang
Dimana lang? gue tunggu depan rumah ya
Aku duduk di
sofa dekat dengan pintu masuk rumahku. Melihat ke luar apakah ada motor satria
berwarna hitam atau tidak. Hasilnya tetap nihil. Ibuku beberapa kali bertanya
kapan aku akan berangkat karena sekarang sudah pukul 06.40. aku bisa terlambat.
Aku juga panik melihat jam dan aku terus menerus memberikan pesan pada gilang.
Akupun keluar dari rumah, melewati pagar rumah. Menengok kearah kanan dan kiri
mencari keberadaan gilang. Motor satria hitam sama sekali tak muncul. Pukul
06.45. aku semakin panik. Akhirnya aku menelpon gilang walaupun tak di angkat
juga. Aku panik dan mataku panas. Air mataku mulai mengalir turun. Sudah banyak
tetangga ku yang bertanya mengapa aku tak kunjung berangkat. Aku masih setia
menunggu gilang hingga mungkin aku dapat menemukan motor itu. Tapi karena
sekarang pukul 06.50 aku rasa gilang tak mungkin datang kerumahku. Mungkin
gilang lupa. Air mataku mengalir turun dan aku segera menyekanya. Zakki keluar
dari rumahnya dengan motor Honda kesayangannya. Zakki melihat ke arahku dan raut
wajahnya terlihat heran.
“eh, ngapain
lo masih disitu. Berangkat lo udah jam segini juga” zakki meneriaki walaupun
aku hanya cemberut dan menundukkan kepala. Aku melihat kearah jam tanganku dan
karena aku kesal aku berteriak juga. Lalu aku berjalan kearah depan kompleks
depan rumah mencari tukang ojek. Sesekali aku menitikkan air mata lalu
menyekanya. Aku pun mendengar suara motor yang sudah aku kenali di telingaku.
Zakki mengikutiku dengan motornya.
“eh mau kemana?” Tanya zakki sambil memelankan laju kendaraan.
“mau sekolahlah” kataku ketus. Zakki hanya mengernyitkan dahi dan tertawa pelan melihat raut wajahku yang sedang kesal.
“jangan ketawa, kan sebel…” aku mengatakan itu sambil menangis kencang. Beberapa orang yang melewati kami melihat ke arahku dan sebagian besar arah tatapan mereka menuduh pada zakki.
“eh jangan nangis kenapa.. lo kenapa sih pagi-pagi udah ngenes banget”
“iya emang ngenes, jahat.. pada jahat” aku masih menangis walaupun sekarang aku mulai menyeka air mataku. sebenarnya aku tak heran zakki tertawa melihatku menangis seperti ini. zakki selalu bilang jika aku menangis aku seperti anak sd.
“siapa aja yang jahat? Sini gue hadepin”
“elo juga kan zak” aku menangis semakin kencang. Zakki pun memberhentikan motornya dan menarik tanganku.
“ah sakit tau hu….hu…hu..”
“mau naik apa kesekolah?”
“ojek hu….hu…hu” zakki pun menggaruk-garuk kepala. Masih memberhentikan motornya. Aku lalu melanjutkan perjalanan untuk ke depan. Zakki sudah mulai tertinggal jauh di belakangku. Aku kesal. Aku melepaskan jam tanganku dari pergelangan tangan dan aku masukkan ke kantong rokku. Aku tak ingin melihat jam. Karena jika aku melihat jam aku akan teringat dengan gilang yang tak menjemputku. Sedangkan tiba-tiba zakki sudah berada di sampingku lagi dengan masih mengendarai motor hondanya.
“eh mau kemana?” Tanya zakki sambil memelankan laju kendaraan.
“mau sekolahlah” kataku ketus. Zakki hanya mengernyitkan dahi dan tertawa pelan melihat raut wajahku yang sedang kesal.
“jangan ketawa, kan sebel…” aku mengatakan itu sambil menangis kencang. Beberapa orang yang melewati kami melihat ke arahku dan sebagian besar arah tatapan mereka menuduh pada zakki.
“eh jangan nangis kenapa.. lo kenapa sih pagi-pagi udah ngenes banget”
“iya emang ngenes, jahat.. pada jahat” aku masih menangis walaupun sekarang aku mulai menyeka air mataku. sebenarnya aku tak heran zakki tertawa melihatku menangis seperti ini. zakki selalu bilang jika aku menangis aku seperti anak sd.
“siapa aja yang jahat? Sini gue hadepin”
“elo juga kan zak” aku menangis semakin kencang. Zakki pun memberhentikan motornya dan menarik tanganku.
“ah sakit tau hu….hu…hu..”
“mau naik apa kesekolah?”
“ojek hu….hu…hu” zakki pun menggaruk-garuk kepala. Masih memberhentikan motornya. Aku lalu melanjutkan perjalanan untuk ke depan. Zakki sudah mulai tertinggal jauh di belakangku. Aku kesal. Aku melepaskan jam tanganku dari pergelangan tangan dan aku masukkan ke kantong rokku. Aku tak ingin melihat jam. Karena jika aku melihat jam aku akan teringat dengan gilang yang tak menjemputku. Sedangkan tiba-tiba zakki sudah berada di sampingku lagi dengan masih mengendarai motor hondanya.
“far, cepet
naik ke belakang”
Comments
Post a Comment
Terimakasih telah membaca blog saya! bisa kali tulis komentarnya disini