Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2013

dekatkan diri pada Allah

assalamualaikum semuanya:D semangat baru yaaaa di bulan April ini... selalu ada semangat baru di bulan yang baru. banyak yang berharap ini itu di bulan yang baru. semoga harapan itu bukan hanya di mulut saja tetapi juga ikut di realisasikan ya:) kalau harapan aku di awal bulan ini lancar uts nya, diberi kemudahan oleh Allah, semoga aku dapat berkonsentrasi mengerjakannya. lakukanlah semuanya karena Allah swt :) aku juga baru baca, seseorang yang melakukan ibadah seperti shalat dan semacamnya bukan karena Allah, itu di namakan syirik garad. nauzubillah min zalig.... jangan sampai kita termasuk golongan tersebut. terus aku juga ingin bilang, jangan berbicara tentang april mob. di dalam islam kan gak ada tuh tentang april mob. coba kamu searching lagi tentang april mob, jangan sampai kita termasuk orang yang merugi yang ikut merayakan april mob. dengan segala kekurangan dan kelebian yang aku punya, aku juga masih banyak kesalahan:-) semangat UTS yaaaa, aku baru mau uts nih hari ini. ...

TITIK 4

Sudah sore. Pengumuman pemenang pun sudah dibacakan- Pemenang dari sekolah yang aku lupa namanya. Kini aku sudah di lantai bawah. Duduk di dekat kelas yang berlorong sambil memperhatikan panitia lomba paskibra yang sedang beres-beres. Ingin rasanya membantu tapi badanku sudah lemas. Kakiku pegal akibat berjalan- jalan dari tadi. Aku dan teman-teman osis yang lain juga sudah membereskan ruang osis yang berantakan akibat dagangan. Air yang tumpah di lantai ruang osis juga sudah di lap. Waktunya pulang tapi aku masih menunggu ayah yang sedang di perjalanan untuk menjemputku. tadinya aku ingin menumpang pada luna, namun luna tidak bisa karena ia tidak langsung pulang ke rumahnya. Anak- anak osis yang lainnya pun sudah pada pulang- ingin cepat-cepat pulang karena kelelahan. Saat aku memberi pesan ke zakki pun, zakki tak bisa pulang bersamaku karena ia masih di kampus dan nongkrong dengan teman-temannya. Rajin sekali memang kakak ku yang satu ini. Ngapain juga minggu- minggu masih ke kamp...

TITIK 3

Aku akhirnya berjalan dari depan kompleks perumahan sekolahku. Aku yang membayarkan zakki. Dan tentu saja zakki dengan senang hati menerimanya. Walaupun terkadang ia menggunakan kata-kata seperti “gak usah ah, gue kayak tukang ojek aja. Langsung dibayar gitu lewat traktiran makan” setelah itu “udahlah gak usah. Gue kan temen lo, bukan tukang ojek lo” “serius nih? Yaudah lah capek juga debat. Daripada nambah biaya minum saking gue bisa tambah haus gara-gara gue debat sama lo. Maksa mulu sih. Yaudah deh gue terima lo nraktir gue blablablabla” dan biasanya setelah selesai di traktir “far, inget ya ini yang terakhir lo traktir gue” tadinya zakki tidak ingin membiarkan aku berjalan dari depan komplek. Tapi aku juga tidak ingin menunggu zakki makan. Menunggu zakki makan berarti membiarkan aku tambah ngaret setengah jam. Dengan semangat yang masih tersisa aku pun berjalan. Sedikit berharap ada tumpangan kosong yang bisa mengantarkanku sampai depan sekolah. Sekarang pukul 09.30, sudah cukup...

TITIK 2

2.    Halaman Pertama Tiga minggu. Waktu yang cukup lama untuk aku berfikir mana yang benar dan mana yang salah. Mana yang baik dan mana yang buruk. Aku sudah cukup dewasa hingga aku harus dapat memilih keputusan yang benar. Aku tipe orang yang banyak berfikir- lagi lagi aku persis sama seperti zakki. Tapi baru saja- 10 menit yang lalu aku melakukannya. Hingga aku mendesahkan nafas dengan kencang. Tadi aku melakukannya tanpa berfikir. Tak perduli dengan hasilnya yang penting aku lega. Aku berkaca pada meja rias dikamarku. Tersenyum-senyum sendiri seperti orang gila. “kalau begini kan aku kelihatan lebih fresh” ucapku sendiri. Merasa puas walaupun mungkin ini kelewat pendek. Hingga akhirnya ibuku masuk ke dalam kamarku. Aku kaget mendengarnya dia berteriak. “dek, kamu apain rambut kamu? Ya Allah….” Selebihnya aku hanya nyegir. Toh tanpa aku jawab ibuku sudah melihat. Akupun langsung berdiri dan memasukkan barang-barang sekenanya ke dalam tas. “kamu potong sendiri dek? Berani ...

TITIK (fiktif belaka) 1

Prolog Di tempat ini ternyata. Fara yakin tempat ini sudah menunggu lama dirinya bertemu dengan dia. Tempat ini menjadi saksi nyata bahwa fara dapat bertemu dirinya lagi- setelah sekian lama. Bibirnya mengkatup rapat. Kini perhatiannya hanya teralihkan pada satu pria yang berusaha melerai pertikaiannya dengan orang disebelahnya. Dia sama diamnya seperti fara. Tak berkedip, mengatupkan mulut, tak ada yang mengelurkan suara. fara hanya ingin pergi rasanya dari tempat ini. Sedikit fara mendengar erangan kesakitan dari pria yang tadinya berada di samping fara- kini berada di lantai tergolek lemas. Pria yang jatuh- melihatnya dan mungkin sedikit bingung dengan kebisuan kami. Namun siapa yang perduli jika ada yang memperhatikan? Karena mereka yang memperhatikan hanya tau adanya pertemuan setelah perpisahan, tanpa tau sebab tersebut. 1.    Awal Dimulai hari terburukku.aku mengasihani diri sendiri di dalam kamar semalaman hingga matahari yang sudah terbit. Namun a...